Tentang Semarang Coin a Chance!

kami

Semarang Coin A Chance! merupakan lanjutan sebuah gerakan sosial yang diawali di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2008. Melalui gerakan ini, kami berusaha mengajak kawan-kawan, kerabat, keluarga, juga para netters (blogger, plurker, facebooker…) untuk mengumpulkan ‘recehan’ atau uang logam yang bertumpuk dan mungkin jarang digunakan. Uang yang terkumpul akan ditukarkan dengan ’sebuah kesempatan’ bagi anak-anak yang kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan sekolah lagi

Jika kamu atau kenalanmu kebetulan mempunyai setumpuk ‘recehan’ atau uang logam yang rasa-rasanya tak akan dipakai untuk berbelanja dan sudah tak muat lagi disimpan di dalam dompet, ayo tukarkan koinmu dengan kesempatan melanjutkan sekolah bagi anak-anak yang kurang mampu!
Jika kamu bergabung, kesempatan yang dimiliki anak-anak Indonesia untuk bersekolah kembali akan lebih besar, lho..!

Coin A Chance! dalam Kompasiana

Rumah Makan Martabak Mini di bilangan Petukangan, Jakarta Selatan merupakan saksi bisu langkah awal saya mengenal komunitas ini. Mulanya saya yang tinggal di Jakarta sedang mengadakan silaturahmi kecil-kecilan bersama teman sepermainan sewaktu sekolah dasar. Asyik bercengkrama renyah menanyakan bagaimana rasanya menjadi anak kuliah yang harus merantau ke kota orang demi mengejar pengetahuan di perguruan tinggi negeri. Saya bertanya kepada Ayu -bahasa akrab saya menyebutnya ‘kaka’ yang kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tentang kegiatannya. Ayu bercerita tentang keikutsertaannya di komunitas Coin A Chance Jogja (twitter @CACJogja). Kemudian saya tertarik untuk ikut ambil andil. Saya yang kebetulan menuntut ilmu di Universitas Diponegoro Semarang merasa sedikit keberatan apabila harus bolak-balik jogja, maka saya menanyakan kepada Ayu apakah Coin a Chance di Semarang itu ada dan bagaimana cara joinnya. Ayu saat itu belum mempunyai jawaban karena belum tau pasti, ia hanya berjanji akan memberi kabar selanjutnya.

Singkat cerita ketika saya di Semarang, saya mendapat mention twitter dari Ayu dan @CACsemarang. Menanyakan bagaimana untuk dapat berpartisipasi dan mengikuti serangkaian acara dari Coin a Chance Semarang. Ternyata sangat mudah, hanya tinggal datang saat CCD alias Coin Collecting Day yang kebetulan sedang diadakan di Hans Coffee Peleburan. Kebetulannya lagi saat itu ada Mas Anto yang menjadi sosok terbentuknya Coin a Chance Jogja dan semarang. Kemudian interaksi antara saya dan Mas Anto terjadi dengan tujuan mengetahui lebih dalam tentang Coin a Chance.

Awalnya beliau yang seorang blogger sedang berjalan-jalan di bunderan HI Jakarta dan menemukan aktivitas unik segerombolan orang yang mengumpulkan coin untuk selanjutnya disumbangkan kepada anak berprestasi yang kebetulan kurang mampu sehingga kesulitan untuk melanjutkan sekolahnya. Terlintas di benak beliau untuk melebarkan sayap Coin a Chance ke lingkup kampung halamannya, Jogjakarta. Sebagian orang Jogjakarta itu hijrah ke Semarang dan membentuk Coin a Chance Semarang.

Coin Collecting Day di Hans Coffee hari itu kita mengumpulkan Rp. 200.000 dari 10 orang yang datang. CCD bulan berikutnya kami menembus angka Rp 2.000.000 dengan jumlah personil yang semakin bertambah. CCD dilakukan secara berkala setiap bulan di tempat yang berbeda sampai selanjutnya kami serahkan ke kepala sekolah untuk membantu membiayai pendidikan adik asuh kita yang saat itu berjumlah 5 orang. Perasaan paling membanggakan adalah saat itu adik asuh kita mencapai angka sembilan di rapor pada mata pelajaran matematika.

Semakin hari semakin menikmati kecerian, kenyamanan, kebersamaan, dari CAC. Sembari kita bersilaturahmi sekaligus kita beramal sosial. Saat itu kami yang di Semarang diundang untuk gathering bersama CAC Jogja. Sungguh suasana riang luar biasa yang saya rasakan saat itu karena peserta selalu membully si pembicara. Kesan lucu dan menyenangkan sangat dapat dirasakan disana. Pesan yang disampaikan pun masuk, suasana tanpa bete pun tercipta. Outbondnya pun sungguh penciptaan kreasi yang unik dan bermanfaat karena memiliki nilai yang dimaksud sangat nyata. Harus saya katakan dari outbond yang pernah saya lakukan outbond CAC lah yang sangat menyenangkan, mendalam, memberi banyak cerita dan bermanfaat.

Setibanya di Semarang saya masih mengikuti perkembangan CAC Jogja, banyak kreasi disana mulai dari sounding di radio, upload video kreatif ke Youtube, Dua kawan Jogja masuk koran. Ah, syukurlah Tony dan Fanbul bukan masuk koran kriminal, mereka masing-masing masuk pemberitaan dalam koran karena partisipasinya dalam Coin A Chance Jogja. Saya ikut bangga mendengarkan sekaligus sirik menyeru kapan coin a chance semarang masuk koran, tv, radio seperti Coin A Chance Pusat yang sudah masuk Kick Andy tempo dulu.

written by : Santi Fresti Qauli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar